Aplikasi Pupuk Organik dan Jumlah Bibit per Lubang Tanam pada Tanaman Padi (Oryza sativa, L.) dalam Sistem Jajar Legowo
Abstract
Beras sampai saat ini masih merupakan bahan makanan pokok bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Padi sebagai tanaman pangan penghasil beras, sebagian besar ditanam di lahan sawah. Penurunan produktivitas tanaman padi diantaranya disebabkan oleh menurunnya kandungan bahan organik tanah, jumlah bibit per lubang tanam yang kurang tepat, serangan hama dan penyakit maupun gangguan gulma. Upaya peningkatan produksi dapat dilakukan dengan cara penggunaan pupuk organik, penentuan jumlah bibit per lubang tanam yang tepat serta pengendalian serangan hama, penyakit dan gulma yang dipadukan dengan sistem penanaman.
Penelitian dilaksanakan di lahan sawah yang terletak di Desa Krampyangan, Kecamatan Bugulkidul, Kota Pasuruan pada ketinggian tempat 4 m dpl dengan jenis tanah aluvial dan pH tanah 6,8. Pelaksanaan pada bulan Juni sampai dengan Oktober 2017. Penelitian disusun dalam Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design) dengan dua faktor yang diulang sebanyak 3 kali. Petak utama (main plot) adalah dosis pupuk organik yang terdiri dari O1: dosis pupuk organik 1,5 ton ha-1, O2: dosis pupuk organik 2,5 ton ha-1, O3:dosis pupuk organik 3,5 ton ha-1, sedangkan anak petak (sub plot) adalah jumlah bibit perlubang tanam yang terdiri dari B1: 1 bibit perlubang tanam, B2: 2 bibit perlubang tanam, B3: 3 bibit perlubang tanam. Variabel pengamatan meliputi tinggi tanaman, jumlah anakan rumpun-1, jumlah malai rumpun-1, persentase gabah hampa, bobot1000 bulir gabah kering panen dan bobot gabah kering giling. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui interaksi dosis pupuk organik dan jumlah bibit pada pertumbuhan dan hasil tanaman padi dengan sistem jajar legowo.
Hasil penelitian menunjukkan tidak terjadi interaksi antara dosis pupuk organik dan jumlah bibit per lubang tanam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi namun jumlah bibit per lubang tanam berpengaruh terhadap tinggi tanaman umur 29, 36 dan 43 hst; jumlah anakan umur 15, 22 dan 29 hst serta jumlah malai per rumpun; jumlah malai terbanyak terdapat pada penggunaan 2 bibit per lubang tanam sedangkan dosis pupuk organik hanya berpengaruh terhadap jumlah anakan pada umur 22 hst.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Andoko. 2008. Budidaya Padi Secara Organik. Cetakan 8. Penebar Swadaya. Jakarta.
Arafah., Nasruddin dan Hasanuddin. 2004. Budi. J. Agrivigor. 3 (2): 118-123.
Atman dan Yardha. 2008. Pengaruh Jumlah Bibit Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Padi Sawah Varietas Batang Lembang. Balai Penelitian dan Pengembangan. Departemen Pertanian.
Iqbal, Achmad. 2008. Potensi Kompos Dan Pupuk Kandang untuk Produksi Padi Organik di Tanah Inceptisol. J. Akta Agrosia. 11 (1): 13-18.
Juanda J.S, Dede dan Bambang Cahyono. 2009. Teknik Budidaya dan Analisis Usaha Tani. Cetakan 5. Kanisius. Yogyakarta.
Makarim, A.K dan E, Suhartatik. 2009. Morfologi dan Fisiologi Tanaman Padi. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Jakarta.
Martodireso dan Suryanto. 2005. Terobosan Teknologi Pemupukan dalam Era Pertanian Organik. Kanisius. Yogyakarta.
Masdar, 2005. Interaksi Jarak Tanam dan Jumlah Bibit PerTitik Tanam pada Sistem Intensifikasi Paditerhadap Pertumbuhan Vegetatif Tanaman. Akta Agrosia Edisi Khusus. (1):92-98.
Musnamar. 2004. Pupuk Organik. Penebar Swadaya. Jakarta.
Pahrudin, Aup., Maripul dan Philips Rido Dida. 2004. Cara Tanam Padi Sistem Legowo Mendukung Usaha Tani di Desa Bojong, Cikembar, Sukabumi. Buletin Teknik Pertanian. 9 (1). Diakses tanggal 09 Mei 2011.
Prihatman, K. 2000. Budidaya Padi Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Penebar Swadaya. Jakarta.
Sutanto, Rachman. 2012. Penerapan Pertanian Organik. Cetakan 10. Kanisius. Yogyakarta.
Tesar, M.B., 1984. Physiology Basis of Crop Growth and Development. Madison- Wisconsin. Crop Science Society of America.
Vergara, B.S. 1992. Bercocok Tanam Padi. Proyek Prasarana Fisik Bappenas. Jakarta. Wangiyana,
Wayan., Zapril laiwan dan sanisah. 2009. Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Padi Var. Ciherang Dengan Teknik Budidaya SRI (System of Rice Intensification) pada Berbagai Umur dan Jumlah Bibit Per Lubang Tanam. Jurnal. Crop Agro. 2 (1): 70-78.
Zulhendi. 2005. Pengaruh Jumlah Bibit Per Titik Tanam dan Umur Bibit terhadap Pertumbuhan dan Hasil Padi Sawah dalam Sistem Intensifikasi Padi (SRI).
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 JAMP Universitas Merdeka Pasuruan
Editorial Office:
Fakultas Pertanian Universitas Merdeka Pasuruan
Jl. Ir. H. Juanda No.68, Tapaan, Kec. Bugul Kidul, Kota Pasuruan, Jawa Timur 67129
Website: https://jamp-jurnal.unmerpas.ac.id/index.php/jamppertanian/index
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats