Pengaruh Pemberian Dekomposer Yang Berbeda Terhadap Kualitas Kompos Dari Klobot Jagung

Aryudi Eko Priyono, A. Zainul Arifin, Sri Hariningsih Pratiwi

Abstract


Konsumsi jagung terus meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan untuk industri pengolahan jagung. Dengan bertambahnya produksi tanaman jagung maka jumlah sisa tanaman yang dihasilkan, seperti jerami jagung, batang jagung, tongkol jagung, klobot jagung, dan rambut jagung semakin banyak. Salah satu bentuk pemanfaatan klobot jagung yaitu untuk kompos. Penelitian dilakukan di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Pasrepan, Desa Pohgading, Kecamatan Pasrepan, Kabupaten Pasuruan. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap non faktorial dengan empat perlakuan dan empat ulangan. Perlakuan P1: Klobot Jagung 7.5 kg+ Kotoran sapi 2.5 kg + 20 ml Petrogladiator; P2: Klobot Jagung 7.5 kg+ Kotoran sapi 2.5 kg + 20 ml EM-4; P3: Klobot Jagung 7.5 kg+ Kotoran sapi 2.5 kg + 20 ml M-21; E4: Klobot Jagung 7.5 kg+ Kotoran sapi 2.5 kg + 20 ml Mol Rayap. Parameter pengamatannya yaitu suhu kompos, pH (potensial Hidrogen), kelembaban, penyusutan, warna kompos, unsur hara C-Organik, C/N rasio, kadar air, nitrogen, P2O5, K2O, Fe, Mn, dan bahan ikutan. Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa kandungan kompos yang menggunakan dekomposer petrogladiator menunjukkan hasil parameter penelitian yang lebih banyak memenuhi kriteria sesuai yang ditetapkan dalam SNI 7763-2018 untuk pupuk organik padat. Dimana menghasilkan C-Organik 7,5%, C/N 4,29%, Nitrogen 1,75% , P2O5 0,24%,  dan K2O 3,77% serta Fe 3.339 ppm dan Mn 368 ppm.

Keywords


Limbah Organik; Klobot Jagung; Dekomposer; Fermentasi; Organic Waste; Corn Husk; Decomposer; Fermentation

Full Text:

PDF

References


Ayunin, R.W.,Nugraha W.D. & Samudro, G. (2016). Pengaruh Penambahan Pupuk Urea Dalam Pengomposan Sampah Organik Secara Aerobik Menjadi Kompos Matang Dan Stabil Diperkaya. Jurnal Teknik Lingkungan, 5(2), 1-10 Bantacut, T., Firdaus, Y. R., & Akbar, M. T. (2015). Pengembangan Jagung untuk Ketahanan Pangan, Industri dan Ekonomi Corn Development for Food Security, Industry and Economy. Jurnal Pangan, 24(2), 135-148. Barkah Al,F.N., S.M.A.Radwan & R.A.A.Azis. (2013). Using biotechnology in recycling agricultural waste for sustainable agriculture and environmental protection. Int. J. of Current Microbialand Appl.Sci.2(12), 446‒459. Badan Pusat Statistik. 2023. Statistik Indonesia Statistical Yearbook of Indonesia 2023. Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia. Badan Standardisasi Nasional (BSN), SNI 7763: 2018 tentang Pupuk Organik Padat. Bunyamin Z, Efendi R, & Andayani NN. (2013). Pemanfaatan limbah jagung untuk pakan ternak. Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian, Balai Penelitian Tanaman Serelia Maros. Ernita, E. J., Yetti, H., & Ardian, A. (2017). Pengaruh Pemberian Limbah Serasah Jagung Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Jagung Manis (Zea Mays Saccharata Sturt (Doctoral dissertation, Riau University).

Fahmi, F. (2019). Tehnik Pengomposan. Published on cyber extension - Pusluhtan Kementan. Faisal & Syuryawati. (2018). Efektivitas Kompos Limbah Jagung Menggunakan Dekomposer Bakteri dan Cendawan pada Tanaman Jagung Penelitian Pertanian Tanaman Serelia. Balai Penelitian Tanaman Serelia Maros. Herdiyantoro. (2010). Pengomposan:Mikrobiologi dan Teknik Pengomposan. Laboratorium Biologi dan Bioteknologi Tanah. Jurusan Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran. Skripsi. Herlina, F. (2013). Bioactivators Effectiveness And Utilization In Bulking Agents Of Water Hyacinth As Compost. Banjarmasin. Irianti, A. T. P., & Suyanto, A. (2016). Pemanfaatan Jamur Trichoderma sp dan Aspergilus sp sebagai Dekomposer pada Pengomposan Jerami Padi. Jurnal Agrosains, 13(02). Kurnia, V.Z., Sumiyati, S., & Samudro, G. (2017). Pengaruh Kadar Air Terhadap Hasil Pengomposan Sampah Organik Dengan Metode Open Windrow. Jurnal Teknik Mesin. 6: 119-123 Martin, V. L., McCoy, E. L., & Dick, W. (1990). Allelopathy of crop residues influences corn seed germination and early growth. Agronomy Journal, 82(3), 555-560. Mey, D. (2013). Uji Efektivitas Mikroorganisme Terhadap Laju Dekomposisi Limbah Jambu Mete Sebagai Pupuk Organik Di Sulawesi Tenggara. AGRIPLUS, 23(2), 85-91 Pandebesie ES & Rayuanti D. (2013). Pengaruh Penambahan Sekam Pada Proses Pengomposan Sampah Domestik. Jurnal Lingkungan Tropis. 6(1): 31- 40

Pratiwi, I.G.A.P. (2013). Analisis Kualitas Kompos Limbah Persawahan dengan MOL sebagai Dekomposer. E-Jurnal Agroteknologi Tropika, 2(4), 195-203. Purnomo, E.A., Sutrisno, E. & Sumiyati, S. (2017). Pengaruh Variasi C/N Rasio Terhadap Produksi Kompos Dan Kandungan Kalium (K), Pospat (P) Dari Batang Pisang Dengan Kombinasi Kotoran Sapi Dalam Sistem Vermicomposting. Jurnal Teknik Lingkungan, 6(2), 1-15. Rochayati. (2009). Kompos Teknis Dasar dan Teknik Pengomposan. Departemen Pertanian. Balai Penelitian Tanah. Royaeni, P. & Pudjowati, D.T. (2014). Pengaruh Penggunaan Bioaktivator MOL Nasi dan MOL Tapai Terhadap Lama Waktu Pengomposan Sampah Organik pada Tingkat Rumah Tangga. Jurnal Visikes, 13 (1), 1-9. Saraswati, Rasti & Praptana, R Heru. (2017). Percepatan Proses Pengomposan Aerobik Dengan Menggunakan Biodekomposer Perspektif. 16. 44-56. 10.21082/psp.v16n1.2017. Setiawati, M. R., Ulfah, N., Suryatmana, P., & Hindersah, R. (2019). Peran mikroba dekomposer selulolitik dari sarang rayap dalam menurunkan kandungan selulosa limbah pertanian berselulosa tinggi. Soilrens, 17(2). Setyorini, Saraswati, Kosman A. (2006). Kompos. Departemen Pertanian. Balai penelitian tanah.go.id Suriani. (2013). Metode Pembuatan Pupuk Organik dari Tongkol Jagung. Makassar: Tidak dipulikasikan. Suwahyono, U. (2018). Cara Cepat Buat Kompos dari Limbah, Jakarta : Penebar Swadaya. Syafii M., Murniati, Erlida Ariani. (2014). Aplikasi Kompos Serasah Jagung dengan Bahan Pengkaya Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt). JoM Faperta. Syamsia, A.B.K. (2019). Produksi kompos dari aneka limbah jagung. Unri Conference Series: Community Engagement 1 : 362 – 367. Trivana, L., & Pradhana, A. Y. (2017). Optimalisasi waktu pengomposan dan kualitas pupuk kandang dari kotoran kambing dan debu sabut kelapa dengan bioaktivator promi dan orgadec. Jurnal Sain Veteriner, 35(1), 136-144. Utami, K. B., & Syamsuddin, A. (2021). Pengaruh Lama Fermentasi Terhadap Kualitas Nitrogen, Fospor dan Kalium pada Pupuk Trichokompos. Agriekstensia: Jurnal Penelitian Terapan Bidang Pertanian, 20(2), 160-168.

Vandra, D.K., Zuhelmi, & M. Syaryadhi. 2017. Monitoring Suhu dan Kelembaban Menggunakan Mikrokontroler ATMega328 pada Proses Dekomposisi Pupuk Kompos. Jurnal Online Teknik Elektro, 2(3): 91-98.

Widarti, B.N., Wardhini, W.K., & Sarwono, E. 2015. Pengaruh Rasio C/N Bahan Baku Pada Pembuatan Komos Dari Kubis Dan Kulit Pisang. Jurnal Integrasi Proses, 5(2), 75-80

Wulandari, D., D.N. Fatmawati., E.N. Qolbaini., K.E. Mumpuni, & S. Praptinasari. 2009. Penerapan MOL (mikroorganisme local) Bonggol Pisang sebagai Biostarter Pembuatan Kompos. PKM-P Universitas Sebelas Maret. Surakarta. 130 hal.

Yuniwati M, Iskarima F, & Padulemba A. (2012). Optimasi Kondisi Proses Pembuatan Kompos dari Sampah Organik dengan Cara Fermentasi Menggunakan EM4. Jurnal Teknologi, 5(2), 172-181.




DOI: http://dx.doi.org/10.51213/jamp.v8i2.105

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Jurnal Agroteknologi Merdeka Pasuruan





Editorial Office:

Fakultas Pertanian Universitas Merdeka Pasuruan
Jl. Ir. H. Juanda No.68, Tapaan, Kec. Bugul Kidul, Kota Pasuruan, Jawa Timur 67129

Website: https://jamp-jurnal.unmerpas.ac.id/index.php/jamppertanian/index




Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats